A. Ocehan.
Judulnya lebih mengarah ke "Hendak Memusnahkan". Memusnahkan daftar yang menjadi bukti penting dari rahasia sekolah.
Mungkin sudah sangat terlambat untuk membahas hal ini, tapi lebih baik menuliskannya daripada tidak sama sekali. Ini hanya salah satu apresiasiku pada pembuat dorama ini. Khususnya pada pancingan di akhir episode. Dalam penulisan naskah yang diimplementasikan pada gambar, pun tulisan berupa novel, ada pedoman umum untuk menaruh pancingan di setiap akhir bab atau episode. Agar pembaca atau penonton penasaran dan ingin terus melanjutkan ke tahap—bab atau episode—selanjutnya.
Di dorama ini, setiap episodenya tidak hanya memberikan satu pancingan, tapi beberapa yang dampaknya sangat kuat. Seperti episode kali ini.
B. Cerita.
Lanjutan dari episode sebelumnya. Ketika Techi sedang bersitegang dengan Yukka, Daishiro jatuh di depan pintu kelas akibat pukulan penjaga sekolah. Kedua murid itu pun bersembunyi di balik meja, menyaksikan penjaga sekolah memukuli Daishiro sambil meminta daftar itu. Daftar yang katanya berisi informasi murid-murid yang masuk sekolah lewat jalur belakang. Ketika penjaga sekolah hendak menusukkan tongkatnya, Techi bersuara dan bilang punya daftar itu, lalu menyerahkannya, yang ternyata ia ambil dari daftar alumni.
Terjadi pembicaraan antara Techi dan Daishiro, yang menuduh Kepala Sekolah sebagai dalangnya. Setelah Daishiro pergi, Techi meminta kepastian pada Yukka tentang daftar masuk ilegal itu, yang dibalas decakan oleh Yukka. Kemudian, Aoi datang untuk memberitahu sesi foto kelulusan.
Adega selanjutnya berada di dalam kelas lagi. Tidak pernah pindah-pindah. AC yang kemarin rusak sudah kembali normal. Mereka semua telah menyelesaikan sesi foto kelulusan, tapi wajah kelompok populer terlihat berbeda. Dan lagi-lagi, Moriya Akane membuat arus bagi semuanya dengan melempar bola basket ke punggung Sugai Yuuka (Wakil Kapten menyerang Kapten). Kemudian, terjadi penghakiman jilid 2.
Sebagian besar murid kelas 3-C meminta penjelasan dari Yukka akan daftar masuk lewat belakang itu, serta menuduhnya sebagai pembunuh Tokuyama. Yukka masih berusaha mendapatkan kepercayaan teman dekatnya—anggota kelompok baik-baik. Namun, mereka tampak tertegun. Sementara itu, kelompok populer semakin menyudutkan Yukka. Kontrol dirinya hilang dan membantah tuduhan membunuh itu dengan memukul meja. Tapi, hal itu semakin menambah semangat kelompok populer untuk menyudutkannya. Hingga akhirnya Yukka merampas daftar tersebut dari tangan Techi, sebelum lari ke luar kelas.
Techi mengejar Yukka, tapi ia dijatuhkan ke lantai. Saat Yukka hendak berjalan kembali, Daishiro sudah menghadangnya.
Adegan berganti dengan kepala sekolah yang masuk ke dalam kelas, di sana Yukka sudah menunggu. Ia memperlihatkan daftar di cover buku itu. Kepala Sekolah membantah bahwa itu daftar murid yang mendonasikan uang mereka, bukan uang suap untuk bisa masuk lewat jalur belakang. Tapi, ketika Yukka mengatakan namanya tertulis di sana. Kepala Sekolah tak bisa berkata-kata lagi, kecuali bertanya apa yang diinginkan oleh Yukka.
Ketua Kelas tersebut tidak ingin dirinya dikenal sebagai siswi yang masuk lewat jalur belakang. Ia meminta perlindungan. Kepala Sekolah setuju. Lalu Yukka bertanya tentang Tokuyama. Kepala Sekolah mengaku Tokuyama memeras dirinya dengan daftar itu, dan kemudian tidak ingin menyerahkannya. Begitu pula apa yang dilakukan oleh Yukka. Ia tidak ingin menyerahkan daftar tersebut. Kepala Sekolah jadi marah dan berusaha merampasnya dari tangan Yukka.
Beruntung, Daishiro keluar dari salah satu loker. Di luar kelas murid-murid kelas 3-C sedang mengamati apa yang terjadi di dalam kelas, juga bertanya ke mana perginya Berika. Kepala Sekolah sendiri hanya bisa pasrah dipergoki seperti itu. Ia kemudian mengulurkan uang pada Daishiro agar tutup mulut, tapi Daishiro memukul uang itu sampai jatuh ke lantai. Ia marah dan bertanya soal adiknya. Kepala Sekolah sendiri tidak tahu menahu soal Daigoro. Ia mengambil lagi uang yang berceceran di lantai, lalu merampas daftar itu dari tangan Yukka, sebelum akhirnya kabur.
Techi pun berspekulasi bahwa Kepala Sekolah tidak tahu bahwa Tokuyama Daigoro telah meninggal. Artinya, pembunuhan terhadap wali kelasnya itu tidak ada hubungannya dengan rahasia sekolah. Sementara di dalam kelas sendiri, Yukka dan Daishiro tampak tenggelam dalam pikiran masing-masing. Berika kemudian keluar dari persembunyianya di salah satu loker. Daishiro bertanya ke mana gerangan adiknya itu pergi, dan Berika dengan polosnya membuka loker Neru. Beruntung, Yonetani berhasil mencegahnya. Murid-murid 3-C di luar kelas pun bergegas masuk ke dalam.
Techi berkata pada Daishiro agar jangan khawatir. Ia dan teman-temannya akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Daigoro. Daishiro pun berterima kasih pada Yukka dan diperlihatkan lagi saat ia meminta bantuan dari ketua kelas tersebut.
Adegan selanjutnya bernuansa mengharukan. Yukka berkata ia akan berhenti sekolah. Ia tidak bisa lagi bertatap muka dengan teman-temannya, setelah mengetahui bahwa dirinya masuk lewat jalur belakang. Meski teman di kelompok baik-baik menyuruhnya untuk tidak melakukan hal itu, tapi keputusannya sudah bulat. Ia telah menyiapkan surat pengunduran diri. Di depan kelas, Kanzaki-sensei sudah menunggunya.
Kanzaki-sensei kembali menyerahkan lembar angketnya yang kosong. Yukka harus menulis di universitas mana dirinya akan masuk setelah lulus sekolah. Namun, Yukka menyerahkan surat pengunduran dirinya dan berkata ingin berhenti. Kanzaki-sensei tanpa diduga menyerahkan informasi tentang murid-murid yang lulus ujian masuk di sekolah itu. Sugai Yuuka masuk ke dalam daftar murid yang lulus. Jadi uang di dalam daftar itu bukan uang suap. Ada dua kemungkinan untuk menjelaskan daftar apa itu.
Pertama, uang tersebut memang benar donasi privadi, tapi hal ini tidak sesuai dengan apa yang diperlihatkan oleh Sugai Yuuka selama ini, juga kepala sekolah yang ikut andil di dalamnya. Kedua, kepala sekolah menipu ayah Yukka dengan mengatakan anaknya tidak lulus, dan jika ingin masuk harus menyerahkan beberapa lembar uang. Kemungkinan ini sesuai dengan reaksi kepala sekolah atas daftar tersebut, tapi sedikit ganjil jika mengaitkannya dengan Yuuka.
Reaksi Yukka atas daftar tersebut pertama kali muncul ketika Noel-sensei mengatakan tentang rahasia sekolah. Itu sebelum Techi mengetahui daftar tersebut. Bahkan, orang pertama yang Techi beritahu adalah Yukka. Ketua kelas ini pun menasehati Techi agar tidak ikut campur, jika tidak ingin berakhir seperti Tokuyama. Namun, pada episode ini Yukka seakan-akan baru tahu bahwa dirinya masuk lewat jalur belakang—ayahnya tanpa sepengetahuannya membayar sejumlah uang pada kepala sekolah untuk membiarkannya lulus. Itulah keganjilan sikap Yukka. Meski ia akhirnya bisa kembali ke lingkaran kelompok baik-baik dan lingkungan kelas 3-C, berkat apa yang diberikan oleh Kanzaki-sensei, bahwa ia masuk secara legal.
Dan lagi-lagi, pesan Line dari Tokuyama datang. Kali ini yang menerimanya adalah Daishiro. Pesan itu mengatakan, bahwa adiknya telah sampai di pulau Awaji dan ingin makan bawang. Di sisi lain, Neru tampak terkejut, bukan karena pesan Line itu, tapi karena melihat sesuatu di antara teman-temannya ketika semua fokus pada Daishiro. Ketika Daishiro sudah pergi dan seisi kelas bersiap untuk pulang, Neru berbisik pada Berisa bahwa ia telah menemukanya. Kemungkinan besar itu adalah orang yang mengirim pesan Line atas nama Tokuyama selama ini, dan pelakukanya berada di antara murid 3-C (pancingan pertama).
Di detik-detik akhir, Kanzaki-sensei berbicara pada seseorang yang sepertinya memakai rok seragam sekolah (pancingan kedua). Kanzaki berkata ia tidak peduli pada hubungan pertemanan atau semacamnya, karena ia akan dapat masalah jika orang tahu ia memperlihatkan daftar murid yang lulus ujian masuk.
Dan pada akhirnya terungkap bahwa otoritas tertinggi di sekolah Keyaki ini bukanlah kepala sekolah, tapi Hashibe, si tukang bersih-bersih (pancingan ketiga).
C. Visualisasi.
Ada filter hitam di sini.
Jangan lupakan kamera pengintai di sudut kelas.
Dan akhirnya vblog Berika kembali lagi. Kali ini ia melaporkan langsung dari dalam loker, ketika Daishiro memergoki kepala sekolah dan Sugai Yuuka.
D. Karakter.
Akanen lagi-lagi menciptakan arus. Anggota kelompoknya pun aktif mendukungnya untuk menyudutkan Yukka. Kelompok Anti pun ikut serta. Sementara Kelompok Baik-baik terlihat sangat terkejut dan hanya bisa diam, karena yang jadi terdakwanya di sini adalah ketua kelas mereka.
Kelompok Unik tidak ikut serta menyudutkan Yukka, tapi mereka menguatkan suasananya, dengan pertanyaan dan jawaban atas apa yang terjadi. Dengan kata lain, perulangan yang menguatkan tuduhan terhadap Yukka. Dan ketua mereka, Sato Shiori—seperti karakternya selama ini—membela Yukka dan berusaha menghentikan penghakiman teman-temannya.
Hirate Yurina sendiri tidak bisa mengelak dari arus itu. Ia mengatakan sejujurnya apa yang ia temukan dan rahasiakan. Sementara Sugai Yuuka tidak ingin rahasia—yang baru diketahuinya—terbongkar. Namun, Aoi terlanjur mendengarnya. Yukka pun tak bisa mengelak lagi. Meski demikian, ia masih mau membantu Daishiro untuk menjebak Kepala Sekolah. Hal ini membuat teman sekelas yang tadinya memandang buruk padanya, mulai bersimpati. Apalagi ketika Kanzaki-sensei memperlihatkan daftar murid yang lulus dalam ujian masuk.
Yuuka seakan-akan baru saja lepas dari fitnah kejam.
E. Ranking Akting.
- Moriya Akanen.
- Watanabe Risa.
- Sugai Yuuka.
- Suzumoto Miyu.
- Watanabe Rika.
Akanen kembali mendominasi. Terlihat sekali ia jadi pemimpin di episode ini. Pun Berisa yang kembali aktif dengan kata-kata sadisnya. Untuk Yukka, di sini ia sudah berperan bagus. Berbeda sekali dengan episode awal. Dan Kuritarou kembali terlihat garang, sementara Berika masih saja sepolos anak-anak.
F. Kesimpulan.
Motif yang paling kuat sejauh ini, membunuh Tokuyama karena ia mengetahui rahasia sekolah dan memiliki daftar itu, gugur. Masih ada kemungkinan yang membunuhnya adalah selingkuhan Tokuyama, meski untuk hal ini sangat kecil, karena tidak ada petunjuk yang pasti. Selain itu, meski Yuuka bisa kembali ke teman-temannya dengan cara yang tak terduga, tapi kemungkinan besar ia masih terlibat di dalamnya. Mungkin, ia adalah orang yang ditemui Kanzaki di sudut sekolah.
Episode berikutnya pasti akan sangat seru, karena sudah mencapai apa yang disebut dengan "Kejatuhan". Dilihat dari alurnya sendiri. Bagaimana rahasia sekolah dan daftar itu dikuak perlahan-lahan. Mulai dari Noel-sensei, pria berkacamata hidam, penjaga sekolah, sampai akhirnya kepala sekolah. Kelas 3-C merasa yakin bahwa pembunuhan Tokuyama berkaitan langsung dengan masalah itu, tapi ternyata bukan. Apa yang mereka dapat selama ini dan usaha yang diberikan untuk mengungkap kasus terbunuhnya Tokuyama, ternyata sebagian besar berakhir dengan sia-sia. Mereka harus kembali dari awal.
Setelah ini, alur akan menuju ke masa kebangkitan. Di mana kelas 3-C bangkit untuk menyelesaikan kasus tersebut sampai tuntas. Tidak akan ada kegagalan lagi. Mungkin.